Virus HIV/AIDS, Virus Liberalisme

Fulan | [email protected]

KIBLAT.NET – Angka penularan HIV/AIDS di Indonesia terus meroket. Penyebaran virus HIV/AIDS ini meluas hingga kepada orang yang tidak bersalah seperti para ibu rumah tangga, bayi, dan anak-anak. Tragisnya, ibu rumah tangga menempati peringkat teratas. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus tersebut karena peralatan medis yang tidak steril atau transfusi darah yang sudah tercemar.

HIV/AIDS bukan penyakit yang menular dengan cara biasa, tetapi penyakit ini menular karena gaya hidup yang menyimpang dari fitrah manusia dan dari peringatan Allah SWT. Perzinahan, anal seks, lesbian dan gay, juga penggunaan narkoba adalah perbuatan maksiat yang menjadi biang penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Sangat mengherankan di satu sisi masyarakat dihimbau dan diminta untuk mewaspadai penularan HIV/AIDS, akan tetapi pemerintah sendiri justru seperti tutup mata melihat semakin rusaknya sistem sosial masyarakat. Perilaku seks bebas, pergaulan yang campur baur, pelacuran dibiarkan.

Bahkan Gubernur Jakarta Ahok memperbolehkan seks bebas asal memakai kondom. Selain seks bebas, masyarakat mulai di bombardir dengan berbagai informasi dengan tujuan supaya mereka mengakui kehadiran LGBT (lesbian, gay, biseksual dan trans gender). Sejumlah publik figur tanah air terang-terangan mendukung kehadiran LGBT. Beberapa kalangan berencana akan melakukan peringatan hari LGBT sedunia di tanah air.

Padahal, baik pelaku seks bebas maupun LGBT adalah sumber primer penularan penyakit HIV/AIDS selain para pengguna narkoba. Selama gaya hidup mereka menyimpang seperti ini, maka jangan berharap penularan HIV/AIDS ini akan berkurang apalagi berhenti. Inilah ilusi sistem liberalisme yang mengharapkan bisa mencegah dan menagani penyebaran virus HIV/AIDS.

Solusi yang diberikan Islam untuk mengatasi persoalan bangsa ini yakni memberikan tindakan pencegahan dengan mengharamkan perzinahan dan gaya hidup LGBT. Al-Qur’an memberikan hukum yang tegas dalam menata sistem sosial dengan mengharamkan aktivitas apa saja yang mendekati zina (Q.S Al Isra :32).

Dalam pemenuhan kebutuhan biologis, Islam hanya melegalkan pernikahan pria dan wanita sehingga pria dan wanita dapat menjaga kehormatannya dan juga dapat memiliki keturunan. Islam menutup rapat-rapat pintu perzinaan sekalipun dilakukan atas dasar suka sama suka.

Namun, ide-ide liberalisme dan sekularisme justru meyakini sebaliknya. Mereka malah menghancurkan tatanan kehidupan umat. Belum cukupkah derita dan bencana yang terjadi ? Saatnya Negara melakukan perubahan campakkan liberalisme, tegakkan syariah Islam dengan begitu Allah SWT akan menurunkan pertolongan dan keberkahan-Nya.

 

Oleh: Romlah (Ibu Rumah Tangga, Parongpong, Bandung)

Leave a Reply