Abu Hanifah menceritakan, “Aku melakukan lima kekeliruan dalam manasik haji di Mekah lalu seorang tukang cukur mengajariku. Peristiwanya, ketika hendak mencukur rambutku, ia bertanya padaku, ‘Apakah kamu orang Badui?’
‘Ya,’ jawabku. Dan aku bertanya kepadanya, “Berapa ongkos cukurnya?”
Ia menjawab, ‘Orang haji tak boleh menawar. Duduklah!’
Aku pun duduk tapi melenceng dari arah kiblat. Maka dia menghadapkanku ke kiblat. Aku hendak mencukur kepala dari sebelah kiri. Maka dia meminta,
‘Dekatkan bagian kanan kepalamu.’ Aku pun mendekatkan seperti yang ia minta. Dia mulai mencukur dan aku diam. Dia menyuruhku, ‘Bertakbirlah!’
Aku pun bertakbir sampai aku berdiri hendak pergi. Lalu dia menanyaiku, ‘Mau ke mana kamu?’
‘Ambil kendaraan,’ sahutku.
‘Kerjakan shalat sunah dua rakaat dulu kemudian pergilah!’ perintahnya.
‘Tukang cukur seperti ini pasti memiliki ilmu,’ gumamku. Lalu aku bertanya, ‘Dari siapa kamu mempelajari apa yang kamu perintahkan padaku itu?’
Ia menjawab, ‘Aku melihat Atha’ bin Abu Rabah melakukan itu’.
Penulis : Dhani El_Ashim
Dimabil dari buku Biografi Empat Imam Madzab karya Abdul Aziz Asy-Syinawi