Rabu, 9 Jumadil Awwal 1437 H / 17 Februari 2016

Solidaritas Pada Warga Madaya, Pengungsi Suriah di Kamp Atimah Mogok Makan

KIBLAT.NET, Damaskus – Pengungsi Suriah di kamp Atimah di dekat perbatasan Turki, Senin (11/01), mengumumkan aksi mogok makan. Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap puluhan ribu saudara mereka yang diblokade di kota Madaya, pedesaan Damaskus.

Seorang aktivis kemanusian, Abu A’la Asy-Syamali, mengatakan bahwa sebagian besar pengungsi di kamp Atimah di utara Kota Idlib mengumumkan mogok makan. Kamp yang dihuni kurang lebih 350 ribu pengungsi itu, menyatakan mogok makan sampai bantuan dan tim medis diperbolehkan masuk ke Madaya.

“Kami tidak akan makan sampai mereka makan,” tegas Abu A’la.

Salah satu orator aksi mogok ini, menuntut agar seluruh lembaga dan badan kemanusian dunia ikut campur dalam pembebasan blokade di Madaya. Mereka didesak untuk segera mencegah bencana kemanusiaan yang lebih parah.

Seoerang aktivis Bassam Abu Mohammad mengatakan bahwa mogok makan ini tidak akan berakhir sampai penderitaan kerabat kami di Madaya hilang. Dia juga menjelaskan apa yang terjadi di Madaya saat ini merupakan strategi politik yang dilancarakan Rezim dan Milisi Syiah Hizbullah Libanon.  Dia menegaskan minimnya reaksi interanasional terhadap tragedi kemansiaan ini, secara tidak lansung telah berpatisipasi dalam menjerumuskan mereka dalam kematian.

Demi memaksa faksi oposisi Suriah menyerah, Pasukan Rezim dan Hizbullah Libanon menawan penduduk kota Madaya sejak tujuh bulan lalu. Strategi ini mengakibakan 23 sipil tewas karena kelaparan dan kedinginan. Menurut tim medis, saat ini 44 ribu orang masih terjebak di Madaya. Sebagian besar merupakan orang-orang yang melarikan diri dari penembakan brutal di Zabadani.

Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Syafi’i Iskandar

Leave a Reply