KIBLAT.NET – Rasulullah adalah junjungan sekaligus teladan bagi umat Islam. Mencintainya adalah suatu kewajiban. Cinta kita kepada sang junjungan harus lebih dikedepankan dari cinta pada orang tua, anak dan segenap umat manusia.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik , dari Nabi bahwa beliau bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (HR. Bukhari I/14 no.15, dan Muslim I/167 no.44)
Bahkan cinta kita baru dianggap sempurna jika cinta pada Rasulullah melebihi cinta pada diri sendiri. Dalam Shahih Al-Bukhari diriwayatkan, bahwa Umar bin Khathab berkata kepada Nabi
لأَنْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِيْ . فَقَالَ : لاَ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ . فَقَالَ : لَهُ عُمَرُ : فَإِنَّكَ اْلآنَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ . فَقَالَ : اْلآنَ يَا عُمَرُ
“Sesungguhnya engkau wahai Rasulullah, adalah orang yang paling aku cintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri.” Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’. Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’ Maka Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Sekarang (telah sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.” (HR. Bukhari VI/2445 no.6257)
Maka dari itu, kecintaan kita pada Rasulullah harus melebihi apapun yang ada di dunia ini meliputi keluarga, anak, segenap manusia bahkan diri kita sendiri. Salah satu bukti kecintaan kita pada Rasulullah adalah membela beliau di saat banyak orang kafir menghinanya.
Salah satu bentuk makar musuh-musuh Islam adalah menghina Rasulullah dan syariat Islam. Bahkan terkadang makar-makar keji ini keluar dari mulut-mulut orang munafik yang mengatasnamakan intelektual dalam Islam. Bagaimana sikap kita sebagai bukti kecintaan pada Rasulullah? Kita harus membela Rasulullah dari penghinaan-penghinaan itu. Baik dengan hati, lisan maupun perbuatan.
Adalah seorang ulama Saudi yang dikenal sebagai penceramah kondang. Nasibnya berujung di jeruji besi ketika membela Rasulullah dari penghinaan yang dilakukan di Denmark. Saat itu beredar dua belas kartun Nabi Muhammad diterbitkan di surat kabar Jyllands-Posten, 30 September 2005. Jyllands Posten adalah surat kabar terbesar di Denmark.
Sontak kejadian mendapat kecaman dari berbagai pihak salah satunya ulama Saudi ini. Dalam sebuah ceramahnya yang berjudul Yaa Ummata Muhammad, murid Syaikh Bin Baz ini membela Rasulullah dan menghasung seluruh pemuda untuk bangkit membela Rasulullah.
Karena keberaniannya, ulama ini dicekal pemerintah Saudi dan dipenjarakan hingga saat ini. Gelombang demonstrasi terjadi menuntut pembebasannya. Siapakah dia? Dia adalah Khalid Rasyid, ulama pembela Rasulullah yang terdzalimi.
Profil Syaikh Khalid Ar-Rasyid
Ulama ini asli penduduk Arab Saudi. Lahir pada tahun 1390 H atau 1970 M. Sosok Khalid Rasyid dikenal sebagai seorang yang tawadhu’, lembut dan suci hatinya dan tidak pernah menolak jika diminta sesuatu. Tidak begitu banyak informasi mengenai masa kecil dan keluarganya. Hanya disebutkan sebelum ia memasuki dunia dakwah, Khalid pernah merampungkan pendidikan S1 fakultas hukum pidana di Amerika Serikat.
Khalid pernah menjadi murid beberapa ulama besar seperti syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah selama 11 tahun, syaikh Abdullah bin Jibrin selama 3 tahun, syaikh Abdullah Al-Barak dan Syaikh Abdullah As-Sa’ad. Ia ahli dalam ilmu aqidah dan hadits. Memiliki sebuah perpustakaan yang berisi ribuan kitab.
Aktivitas
Khalid memiliki banyak majelis ilmu dan diskusi ilmiah. Dalam majelisnya, ia telah banyak menjelaskan matan-matan dalam berbagai disiplin ilmu, diantaranya Shahih Bukhari, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Syarh Al-Wasithiyah, Syarh Ath-Thahawiyah, Syarh Ad-da’ wa Ad-Dawa’ dan masih banyak lagi
Beberapa kegiatan dakwahnya berkunjung dan berkeliling kota dan desa. Ia tidak segan-segan jika diminta untuk mengisi kajian. Terkadang ia diminta untuk mengisi sebuah majelis tanpa persiapan sebelumnya, dengan keluasan ilmunya banyak orang terdecak kagum. Hafalan haditsnya lengkap dengan sanad dan penjelasan yang gamblang. Inilah salah satu bukti yang menunjukkan kapasitas keilmuannya.
Ketika ada salah satu muridnya bertanya berapa jam yang dihabiskan untuk membaca, Khalid menjawab, “Saya meluangkan 17 jam setiap hari untuk membaca.” Masya Allah…
Aktivitas dakwah Khalid juga dapat dinikmati seluruh penjuru dunia lewat kemajuan teknologi. Ia mempunyai sebuah website khusus yang berisi kumpulan ceramah-ceramahnya selama ini. (www.khaled-alrashed.com)
Untuk memanjakan pengguna smartphone, telah dibuat pula sebuah aplikasi yang berisi ceramah-ceramahnya. Khalid Rasyid adalah seorang ulama yang sering meneteskan air mata dalam ceramah-ceramahnya. Penjiwaannya begitu dalam di setiap patah kata yang ia haturkan. Sehingga membuat air mata tertumpah ruah karena dalamnya penghayatan.
Video-video ceramahnya banyak tersebar di youtube. Salah satu video ceramah yang sudah diterjemah dapat dilihat di sini.
Penangkapan
Seperti yang telah tertulis di pembukaan, Khalid ditangkap karena pembelaannya pada Rasulullah lewat ceramahnya yang berjudul Yaa Ummata Muhammad. Karena sebab ini Khalid ditangkap dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Ceramah Yaa Ummata Muhammad dapat dilihat di sini.
Saat itu, Khalid dibawa dari Makkah kemudian dibawa ke Jeddah dengan pesawat. Di dalam pesawat pun ia sudah di intimidasi dan diperlakukan dengan buruk, kasar dan tidak berperikemanusiaan. Kemudian kembali dipindahkan ke penjara Al-Khair, Riyadh.
Hari Pertama di Penjara
Hari-hari pertamanya di penjara dijalaninya dengan berat. Ia diinvestigasi selama 24 jam hingga tidak sempat shalat tepat waktu. Ketika Khalid meminta waktu shalat, pihak penjara menolak memberikannya dengan alasan melakukan order dari atas.
Selain itu, ia juga disiksa dengan larangan tidur sambil berdiri selama 24 jam full. Jika Khalid ketahuan petugas tidak berdiri dalam jangka waktu yang ditentukan, maka ia akan dipukuli. Maka, dirinya mencuri-curi waktu untuk shalat 5 waktu dikerjakan dalam satu waktu karena terpaksa.
Namun, dalam kondisi terpaksa ketika proses investigasi, penjagaan diperketat sehingga Khalid tidak sempat melakukan shalat, tidur, bahkan duduk sekalipun. Tim penyidik selalu berganti tiap tiga atau empat jam sekali sehingga penyidikan terus berjalan tanpa putus.
Penyiksaan keji ini membuat fisik Khalid lemah dan pingsan berkali-kali. Saat pingsan, maka tim penyidik segera mendatangkan tim medis dan berusaha menyadarkannya. Ketika Khalid siuman, maka penyiksaan kembali berlanjut dengan berdiri selama 24 jam penuh.
Model penyiksaan pun terus bertambah. Mungkin penyidik lelah melakukan invesitigasi sehingga Khalid diisolasi pada penjara khusus selama 13 jam tetap dalam keadaan berdiri. Model penyiksaan ini dilakukan selama 8 bulan hingga keluarnya kebijakan baru.
Kemudian Khalid dipindahkan ke penjara yang lain. Sebenarnya dari awal dirinya sudah meminta dipindahkan ke Dammam. Namun, tanpa meminta pun akhirnya ia dipindahkan ke penjara lain yang sama saja model penyiksaannya atau bahkan lebih keji.
Di penjara yang baru, Khalid ditempatkan pada ruang isolasi yang hanya bisa digunakan dalam posisi tidur, ditambah tangannya dalam kondisi terborgol. Apakah siksaan itu berhenti? tidak, Khalid disiksa dengan model lain, ia digantung hingga kakinya tidak menempel tanah kemudian dipukuli dengan tongkat besi oleh penyidik.
Setelah prosesi siksaan berakhir, Khalid dikembalikan ke penjara khusus dalam kondisi lemah dan tidak berdaya. Itulah menu siksaan setiap harinya. Tentang makanan? Khalid bersabar tanpa makanan dan minuman yang membasahi kerongkongannya dalam waktu yang lama.
Keputusan Pengadilan
Proses peradilan baru dilakukan setelah Khalid menjalani masa hukuman selama 3,5 tahun.Dalam sidang itu diputuskan Khalid Rasyid divonis dengan kurungan 5 tahun. Pihak keluarga Khalid mengajukan banding dengan keputusan dzalim tersebut.
Akan tetapi, pengajuan banding itu ditolak mentah-mentah oleh hakim. Hingga membuat Khalid debat dan marah dengan hakim. Karena kejadian ini, Khalid justru mendapat tambahan masa kurungan menjadi 15 tahun penjara.
Pada 2015, terdengar desas- desus akan dibebaskannya Khalid. Namun, Sumairah Ad-Dakhim, istri Khalid menyangkal isu itu. Tepatnya akhir Januari 2015, tersebar kabar Raja Salman bin Abdul Aziz akan memberikan remisi dan membebaskan Khalid, tetapi itu hanyalah isapan jempol belaka.
“Sampai sekarang tidak ada perkembangan terbaru tentang kabar syaikh Khalid, ya Rabb kami memohon keteguhan dan jalan keluar bagi syaikh Khalid dan umumnya para tahanan.” kicauannya di twitter.
Sampai saat ini, Khalid Rasyid masih di penjara. Semoga Allah meneguhkanmu wahai syaikh yang mulia. Karena bagi ulama penjara bagaikan tempat uzlah seperti perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
“Apa yang bisa dilakukan penguasa yang dzalim itu pada diriku. Jika mereka memenjarakanku maka itu adalah waktu yang baik bagiku untuk ber-uzlah (berduaan) dengan Allah. Jika mereka membuangku maka itu bagiku ialah rihlah (jalan-jalan) untuk melihat bumi Allah. Dan jika mereka membunuhku maka aku lebih senang lagi, semoga itu kematian yang mengantarkanku kepada kesyahidan.”
Penulis :Dhani El_Ashim
Sumber
- https://ar.wikipedia.org/wiki/
- http://www.traidnt.net/vb/traidnt1771284/
- http://almenhag.blogspot.com/2013/05/sabab-aetiqal-sheikh-alrashed.html
- http://arabi21.com/story/806122/