Tulisan ini merupakan lanjutan dari halaman sebelumnya
KIBLAT.NET – Amrozi bercerita bahwa ia pertama kali mengenal Abu Bakar Baasyir pada tahun 2000 di rumahnya di Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur. Pertemuannya dengan Abu Bakar Baasyir tidak ada urusannya dengan masalah bom, tetapi hanya buat membicarakan cara pengaktifan antena HP buat telepon biasa.
Ia menjelaskan pernyataan Mubarok yang menyatakan bahwa dirinya pernah berjumpa dengan Abu Bakar Baasyir buat membicarakan masalah Bom Bali, tidak pernah dikonfirmasi dengan dirinya.
“Ketika saya berjumpa dengan Mubarok di LP Kerobokan, Mubarok mengatakan alasannya membuat pernyataan tersebut sebab disiksa oleh polisi buat mengakui hal itu,” kata Amrozi.
Pada kesempatan itu Amrozi juga mengemukakan alasannya kenapa dirinya membuat pernyataan itu. “Saya kasihan dengan Ustadz Abu Bakar Baasyir,” katanya. Diakuinya bahwa surat pernyataan yang dibuatnya ditulis secara ikhlas, tanpa adanya tekanan, serta dengan penuh kesadaran.
Selain membantah keterlibatan Abu Bakar Baasyir, Amrozi juga membantah salah satu butir pertimbangan, dalam keputusan bersalah kepada Abu Bakar Baasyir, dari PN Jakarta Selatan. Bunyi dari salah satu pertimbangan putusan tersebut yaitu Abu Bakar Baasyir mengatakan “Terserah pada kalian, sebab kalian yang tahu situasi dan lapangannya.”
Pembela Cukup Puas
Sementara itu, salah satu anggota tim pembela Abu Bakar Baasyir, Ahmad Michdan mengatakan cukup puas dengan hasil persidangan itu.
“Delapan pertanyaan yang diajukan cukup menggali suatu proses kebenaran dan keadilan secara transparan,” katanya. Menurut dia, apa yang disampaikan Amrozi dengan keluguannya, merupakan suatu kejujuran yang harus digali sebagai suatu kebenaran.
Sidang PK Abu Bakar Baasyir kala itu dimulai pukul 09.00 WIB. Ratusan anggota Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menghadiri persidangan Peninjauan Kembali (PK) kala itu.
Saat itu, persidangan dijaga ketat oleh 450 personil aparat keamanan dari Kepolisian Resort (Polres) Cilacap, Purbalingga, dan dari Kepolisian Wilayah (Polwil) Banyumas.
Tulisan ini merupakan lanjutan dari halaman sebelumnya
Sumber: Antara, Detik, ABC Australia, Breckenridgewaysideinn.com
Penulis: Fajar Shadiq